Senin, 31 Agustus 2009

Re: Cerita Sambal Salero Kito dan Sopir Bindeng

Sambal Salero Kito

Dua orang turis dari Amerika masuk ke sebuah rumah makan Padang  "Salero Kito" didaerah bilangan  Pasar Senen . Ketika melihat semangkuk sambal di atas meja, seorang dari mereka berkata, "Makanan apa ini?"
"Kelihatannya enak benar," temannya menyambung.
Tanpa ragu-ragu si turis yang pertama tadi mengambil sesendok sambal dan dilahapnya sekaligus. Tentu saja mendadak airmatanya berleleran, dan dari mulutnya terdengar suara mendesis....hah hhhhh hhheeh hhhhh hsss huhssss...
"Kenapa kamu menangis? dan mendesis " tanya temannya.
"Ah, tidak apa-apa," jawabnya kalem. "Saya cuma sedang teringat akan ayah saya yang barusan meninggal. Benar sekali kata kamu................Makanan ini sungguh enak."
Tanpa ragu-ragu pula temannya tersebut mencoba sesendok sambal. Sebentar kemudian airmatanya pun berleleran pula.
" Hah ........Kenapa juga kamu menangis?" tanya si turis pertama sambil mesem.
"Ah, tidak apa-apa. Saya cuma menyesal sekaliiiii....... kenapa kamu tidak ikutan meninggal bersama ayahmu saja kemarin !!"

Sopir Bindeng

Suatu hari iNyong  sedang dalam perjalanan dari Cinere ke Pondok Labu dengan menumpang sebuah angkot, dan kebetulan saya duduk disebelah sopir. Setelah sampai di depan Mal Cinere, ada seorang pemuda minta diturunkan, kemudian pemuda itu hendak membayar ongkosnya. Si pemuda itu bertanya kepada sopir di sebelah saya, namun rupanya si pemuda itu suaranya bindeng.
Pemuda : hang ! heraha onghosha ? ( Bang ! berapa ongkosnya ? )
Namun sopir di sebelah saya itu diam saja.
Pemuda : hang ! heraha onghosha ? hihanya hok hiem aha, huhek huping huha ? (Bang ! berapa ongkosnya ? ditanya kok diem aja, budek kuping lu ya ? )
Sopir tetap diam.
Pemuda : he hrengsek ! hihanya hiem aha ! uhah hih hepek aha !
(Ye brengsek ! ditanya diem aja ! udah nih cepek aja! )
Setelah menerima uang cepek ( Rp 100 ) itu, si sopir segera menjalankan
angkotnya lagi. Lalu Si iNyong bertanya pada sopir, "Bang, kenapa sih lu tadi ditanya sama orang itu, kog lu nggak jawab ?"
Lalu si sopir menjawab, "Hua hih hukannya hak hau hawab ! hari hada hua hikira heledek, hendingan hua hugi hepek !" (Gua sih bukannya nggak mau jawab! dari pada gua dikira ngeledek, mendingan gua rugi cepek !").
Rupanya si sopir juga bindeng...









Tidak ada komentar:

Infolinks In Text Ads

INVESTASI RINGAN DUNIA DAN AKHIRAT's Fan Box

Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites