Kamis, 13 Agustus 2009

Fw: Masalah Borax = Bleng mengerikan deh, dicampur di makanan....

Info ini benar atau tidak ?

Masalah Borax= Bleng mengerikan deh, dicampur di makanan....
Posted by: "LSM T T I" hpjakarta@yahoo. com hpjakarta
Fri Aug 7, 2009 1:45 am (PDT)


Rekan2 semua waspadalah
Nih saya forward masalah Borax= Bleng mengerikan deh,dicampur di makanan.....

Waspadai Sayuran Hijau!
July 15, 2009 · Filed under Daily Notes · Tagged bahaya, bahaya bleng, bleng, bleng atau borax, bleng dan borax, borax, borax pada sayuran hijau, kesehatan, makanan, sayuran, sayuran hijau
Sungguh
menggiurkan bilamana melihat sajian sayur singkong hijau dengan paduan
kuah kari dan sambal hijau dalam seporsi nasi Padang saat rehat makan
siang. Selain sedap, kata mama, sayur juga mengandung vitamin dan
mineral yang melimpah. Keduanya sangat dibutuhkan guna memperlancar
metabolisme tubuh kita, imbuh guru Biologi kita dahulu, jika kita masih
ingat.
Semuanya memang tidak salah. Akan tetapi, bila sayur yang katanya
sarat zat-zat yang esensial bagi tubuh itu terkontaminasi dengan
bahan-bahan kimia yang berbahaya, apa yang terjadi? Bukan sehat yang
didapat, malah sebaliknya, penyakit menyerang, atau mungkin pada
gilirannya nanti,l kematian menjemput. Tentu kita semua tidak mau, kan?
Maka dari itu kita semua harus mulai berhati-hati.
[Photo Credit: p2kafe.wordpress. com]
Blengatau Borax
Setelah ditemukannya daging ayam dan sapi yang mengandung Borax
beberapa waktu lalu, ternyata, menurut penelusuran tim Benang Merah,
Global TV, sayuran hijau, kini juga telah turut dijamah bahan kimia
berbahaya ini. Guna menyamarkan identitas aslinya, Borax dilepas ke
pasaran dengan label bleng (baca dengan lafal e sama dengan yang ada pada kata 'redup' atau 'empuk').
Bleng alias Borax ini umumnya digunakan untuk mempercepat
empuknya sayur mayur yang dimasak sekaligus memberikan aroma sedap,
serta mempertahankan warna hijau dari sayur lebih lama. Konsumer utama
Borax ini, berdasarkan penulusuran dan wawancara yang dilakukan oleh
tim Benang Merah, ialah para pengelola rumah makan Padang.
"Tidak ada rumah makan Padang yang tidak menggunakan bleng,"
aku salah seorang pemilik rumah makan Padang yang disamarkan
identitasnya. Daun singkong dalam menu masakan Padang sifatnya wajib
ada. Namun, setelah dimasak, rupanya daun singkong ini cepat berubah
warna menjadi kehitaman. Sebab itu, bleng menjadi solusi ampuh mengatasi masalah sayur singkong yang cepat menghitam ini. Menurut mereka, saat memakai bleng, daun singkong lebih cepat masak, juga tahan lebih lama.
Masalahnya, mereka, para pedagang dan pemilik rumah makan ini, tidak tahu menahu bahwa bleng adalah nama lain Borax. Mereka menganggap, dengan nama yang tidak identik, maka kandungannya pun jauh berbeda. Padahal, bleng merupakan
cap yang tak lain hanya nama lain dari Borax. Di samping itu,
sosialisasi yang dilakukan Badan POM masih amat minim. Akibatnya bleng a.k.a Borax ini masih bisa beredar bebas di pasaran tanpa ada inspeksi maupun penanganan lebih lanjut.
Bahayanya?
Bleng atau Borax, merujuk pada pernyataan Ilyani S. Andang,
seorang peneliti YLKI, sudah tidak diperkenankan, bahkan dilarang,
digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Zat ini diduga mempunyai
sifat racun.
"Efek Borax memang tidak tampak secara instan, melainkan akumulatif.
Pada fase awal, Borax dapat menimbulkan gangguan pencernaan, pusing,
atau mual. Namun, bila sudah mencapai tahapan akut, Borax dapat memicu
kanker, juga bahkan kematian," tuturnya saat diwawancarai tim Benang
Merah.
Wikipedia pun melansir data yang serupa. Disebutkan, kendati Borax
bukan benar-benar racun, bukan berarti penggunaannya, juga termasuk di
dalamnya, konsumsi, aman. Dalam terpaan sederhana, Borax mampu
menimbulkan iritasi kulit dan pernafasan. Konsumsi Borax juga mampu
memicu rasa mual, muntah-muntah, sakit perut akut, dan diarrhea (mencret). Pada konsumsi lanjut, seseorang bisa terkena respiratory depression, erythematous, juga gagal ginjal.
Karena itulah, masyarakat perlu berhati-hati. Apalagi mendeteksi
keberadaan Borax di sayur agak susah. Selain itu, masyarakat umum masih
berpikir, sayur yang masih hijau setelah dimasak ialah sayur yang
kandungan vitamin dan mineralnya masih banyak, tidak hilang bersama air
rebusan atau sebagainya. Tetapi, pada kenyataannya tidak selalu begitu.
Maka dari itu, mulai sekarang kita harus mulai waspada!
Tak hanya masakan Padang
Temuan penggunaan Borax pada pengolahan sayur ternyata tidak hanya
ada di rumah makan Padang. Penjual sayur pecel keliling, juga mengaku
menggunakan bleng alias Borax ini sebagai bahan tambahan saat memasak.
"Saya pakai bleng saat merebus kecambah, kacang panjang,
kangkung, bayam, juga sayur lain yang menjadi bahan dasar pecel."
Begitu ungkap salah seorang wanita penjual pecel keliling di Jakarta.
Alasannya memakai bleng serupa dengan yang diutarakan
pemilik rumah makan Padang di atas. Akunya, sayur yang direbus lebih
cepat matang dan tahan lebih lama dibanding tanpa menggunakan bleng. Yang lebih menariknya menggunakan bleng adalah karena harganya murah dan tersedia banyak di pasaran.
Selamatkan kami yang tidak tahu!
Berdasarkan informasi yang aku dapat dari beberapa teman pembaca
blog juga teman diskusi di kampus, ternyata kewenangan untuk mengawasi
pangan ini ternyata dipegang oleh Dinas Kesehatan Daerah. Mengetahui
hal tersebut, kita patut mempertanyakan bagaimana kinerja DinKes selama
ini. Pasalnya, kita tahu, proksimitas DinKes dengan kita, tidak jauh,
bahkan sebaliknya, sangat dekat.
Seharusnya, sosialisasi terhadap masyarakat lebih digencarkan
kembali. Sebab, sebagaimana kita ketahui bersama, tidak semua orang
mengetahui mengenai hal ini. DinKes bisa menggandeng media maupun
mengajak masyarakat secara langsung agar informasi dapat tersalurkan
dengan baik.
Di luar itu, Ilyani juga menyatakan, Borax dapat diganti dengan
STPP, karena selain aman, STPP juga berizin sebagai bahan tambahan
makanan di Indonesia.
Sebagai penutup, aku ingin sampaikan, kita semua harus tetap
berhati-hati akan peredaran makanan berborax maupun makanan berbahaya
lainnya. Menjadi awas, saling bertukar informasi, dan saling
mengingatkan satu sama lain melalui media apapun merupakan bentuk
paling kecil kita untuk memproteksi diri kita juga masyarakat Indonesia
yang lainnya.

Sumber : http://langitdipucu kdaun.wordpress. com/2009/ 07/15/waspadai- sayuran-hijau/






Tidak ada komentar:

Infolinks In Text Ads

INVESTASI RINGAN DUNIA DAN AKHIRAT's Fan Box

Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites