Selasa, 27 Januari 2009

Subject:Intermezzo..................

Baru2 ini, Parlemen Amerika mengirimkan wakilnya ke Indonesia untuk melakukan Studi Banding, karena banyak sekali hal2 yg menarik dari Indonesia yg sepertinya bisa diaplikasikan di Amerika seperti:
proses Pilkada yg bernuansa kadal, etika berkelit yg elegant dihadapan KPK, “menyimak sambil tidur tanpa ngelindur” dalam forum rapat kerja, membentuk “panitia kerja tanpa hasil kerja”, dan banyak lagi............
Di waktu senggangnya, sambil ngopi di gerai kopi “Bintang Gebuk”, sang anggota Parlemen Amerika yg sudah cukup fasih berbahasa Indonesia, bertanya kepada pendampingnya yg anggota DPR: “Saya masih belum mengerti, kenapa untuk sesuatu yg sepertinya serupa artinya, orang Indonesia menggunakan kata “Yo’i”, “Iya” dan “Begitulah” …” Bedjo al Bahlul sang anggota DPR dengan gayanya yg keminter menjelaskan: “Begini loh Mister Endelahoom …, ketiga kata yg Mister sebutkan itu memang serupa artinya, tetapi penggunaannya bisa menunjukkan tentang latar belakang pendidikan dari yg bersangkutan. “Yo’i” itu biasanya digunakan oleh orang2 yg pendidikan Sekolah Dasar saja tidak tamat. Kalau “Iya” digunakan oleh orang2 yg tamatan Sekolah Menengah Atas. Dan “Begitulah” digunakan oleh orang2
yg latar belakang pendidikannya Perguruan Tinggi …” Mr. Endelahoom sambil manggut2 berkata: “Begitu ya …” Bedjo al Bahlul: “Yo’i …”

Tidak ada komentar:

Infolinks In Text Ads

INVESTASI RINGAN DUNIA DAN AKHIRAT's Fan Box

Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites