Selasa, 27 Januari 2009

Celana Dalam

Something different to ponder: "Berada di dalam bukan berarti menjadi tidak berarti...."tapi salut lho ada orang yang kepikiran untuk mikiran celana dalam :)

Nasihat Seorang Ibu tentang Celana Dalam

DI sebuah acara televisi, saya melihat seorang yang sedang terjatuh dari
ketinggian ratusan meter, tapi bukan soal nyawa yang pertama kali dia
ingat, tapi celana dalam yang dipakainya.
Orang yang sedang bertaruh
dengan maut ini merasa bersyukur bahwa selama ini ia selalu mengamalkan
nasihat ibunya tentang celana dalam. ''Pakailah selalu yang baik dan
bersih. Ini penting jika suatu hari kau terpaksa harus menghadapi
kejadian yang tak diinginkan,'' begitu nasihat sang ibu.

Dan ibu ini benar. Ketika para tenaga medis mulai berdatangan
menolongnya, menelanjanginya untuk memeriksa kakinya yang patah dan
kemudian mengoperasinya, orang ini bersyukur, bahwa ia masih konsisten
mematuhi nasihat sang ibu; memakai celana dalam yang bersih dan bagus.
Karena bahkan di dalam keadaan terburuk sekalipun, orang masih perlu
memelihara kehormatannya. Apa jadinya jika yang ia kenakan adalah jenis
celana yang sudah molor kolornya, sudah meranggas di sana-sini, orang
ini pasti akan menanggung derita dua kali. Sudah jatuh, kena aib lagi.

Celana dalam memang sering kita remehkan cuma gara-gara letaknya di
dalam. Saya pernah punya teman yang begitu ingin belajar yoga. Suatu
hari, dalam sebuah perjalanan rombongan, kami bertemu dengan seorang
guru yoga yang berjanji akan mengajari kami, langsung jika kami sudah
tiba di hotel nanti. Tak cuma sang murid yang bersemangat, guru ini pun
jauh lebih bersemangat. Begitu semangatnya, sehingga saat itu juga,
begitu baru saja di hotel kami tiba, ia sudah meminta calon murid ini
melepas seluruh pakaiannya, kecuali celana dalamnya.

Suasana kemudian jadi tegang sekali. Sang murid yang semula amat
bersemangat belajar yoga ini jadi terpaku lama mendengar permintaan
gurunya. Tapi guru ini sudah terlanjut bersemangat. Ia meminta dan terus
meminta agar si murid ini segera menuruti permintaannya sementara si
murid masih ngotot berdiam diri saja. Adakah minatnya tentang yoga redup
tiba-tiba?

Tidak. Kawan saya ini cuma kebingungan karena ia memakai celana dalam
yang keliru, sudah kumal dan tua, dengan bentuk yang sudah kondor
sempurna. Dan celana ini sebetulnya tak lebih dari setumpuk gombal
berlobang. Dan ketika ia dengan terpaksa membuka seluruh pakaiannya,
celana ini akan menjadi sejarah penting dalam hidupnya karena sanggup
membuat seluruh ruangan tergelak bersama-sama. Pasti pengalaman yang
mustahil ia lupa.

Bagi Anda kaum perempuan ilustrasi berikut ini penting sekali. Ini
terjadi di sebagian masa remaja saya, ketika seluruh dari anggota
gerombolan kami sedang jatuh cinta secara massal kepada cewek yang sama.
Di dalam komunitas kami, cewek itu begitu cantiknya sehingga menyihir
kami semua. Kami bersaing sengit memperebutkan cintanya, tapi agaknya
kemalangan harus menghampiri kedua belah pihak hanya karena celana dalam
yang dipakainya.

Suatu hati, salah seorang di antara kami, karena begitu kerasnya
mendekati cewek ini, sampai bisa mendapatkan keberuntungan berikut ini;
di sebuah kesempatan ia berdiri tepat di sebelah cewek yang tengah duduk
ini. Dari ketinggian, ia melihat dengan jelas celah di pinggang wanita
cantik ini bentuk celana dalamnya yang sudah demikian merana. Sabuk
elastiknya telah hancur total. Elastik itu digambarkan oleh si kawanyang kurang ajar ini sudah seperti laju ombak pantai selatan,
bergelombang dan begitu buruknya. Apalagi jika bandingannya adalah
kecantikan dari seorang wanita yang selama ini membuat kami semua
tergila-gila.

Semenjak itu pamor wanita cantik ini redup seketika. Jika ia melintas,
bukan lagi kecantikannya yang menggoda melainkan celana dalamnya yang
molor itu. Gunjingan segera menyebar luas apalagi sudah lama popularitas
cewek ini ditanggapi dengan penuh iri dengki oleh lawan-lawan
politiknya. Secara pribadi, saya sendiri menyesal, kenapa wanita seelok
itu masih memelihara celana dalam seburuk itu.

Kadang-kadang, kita memang tidak pernah menghormati celana dalam cuma
karena letaknya yang di dalam.


Tidak ada komentar:

Infolinks In Text Ads

INVESTASI RINGAN DUNIA DAN AKHIRAT's Fan Box

Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites